• Text berjalan saat ini pindah ke halaman Tampilan > Sesuaikan > WP Mssjid: Pengaturan > Layout Setting
Selasa, 26 November 2024

Profile Masjid Al Amanah

Bagikan

Masjid Al-Amanah berawal dari Musholla yang berdiri di atas tanah Wakaf Bapak Drs. H. Syafruddin Rojali, MM seluas +216 M dengan girik C atas nama Saen Gajud (alm). Seiring berjalannya waktu terjadi penambahan tanah wakaf dari Bapak Yaser Dion Yatim, wakaf dari Bapak H. Ramin, serta pelelangan yang dilakukan oleh pihak masjid dan yayasan kepada para jama’ah.  Nama “Al-Amanah” diberikan Oleh Ustadz Ismail Hasan dalam rapat pada tahun 2001 di kediaman Mandor Nabarudin yang dihadiri oleh Ustadz Ismail Hasan, Bapak Mansyur, Mandor Nabarudin, (Alm) RW Arbawi, (Alm) Bapak Nawi, (Alm) Bapak Wahyu Nurdin, Bapak Katijan, Bapak Marno, dan Bapak Zainudin. Rapat pada saat itu hanya dihadiri oleh para tokoh masyarakat setempat saja, rapat tersebut dilaksanakan sebelum dibangunnya Musholla yang pada saat itu menjadi cikal bakal berdirinya Masjid Al-Amanah

Awal mula pembangunan musholla diawali pada hari jum’at  tanggal 17 Agustus tahun 2001 pada pukul 13.00 WIB. Peletakan batu pertama dihadiri oleh (Alm) Bapak Nawi, (Alm) H. Gomal Husein, Bapak Yasin, Bapak Mansyur, Mandor Nabarudin, Bapak Nasir, dan dihadiri juga oleh Bapak Lurah Suparman. Pembangunan masjid Al-Amanah sendiri dimulai sekitar tahun 2003-2004, kemudian pada tahun 2006 dibentuklah sebuah yayasan yang dibina oleh bapak H. Syafruddin Rojali, Bapak Mansyur, Mandor Nabarudin, Ustadz Ismail Hasan, H. Gomal Husein, Habib Umar Al-Atthos, Bapak Yaser Dion Yatim. Saat itu yang menjadi sekretaris ialah (Alm) Bapak Syarif Hidayat dengan nama Yayasan ialah Yayasan Cahaya Waru. Adapun yang menjadi ketua DKM Al-Amanah pertama kali ialah (Alm) Bapak Wahyu Nurdin. Penunjukan beliau sebagai Ketua DKM dilakukan secara aklamasi dikarenakan beliau lah yang memiliki banyak peran di lingkungan masyarakat sekitar. Selanjutnya tampuk Ketua DKM Masjid al-Amanah berpindah kepada Bapak Amir, kemudian kepada Bapak Dr. H. Ali Muktiyanto, M.Si, kemudian kepada Bapak Ustadz Jamhuri, S.Pd.I, dan sejak 2018 berpindah lagi kepada Bapak Ustadz Masturo hingga saat ini dengan jeda per periode nya ialah 5 Tahun.

Seiring berjalannya waktu ditambah lagi dengan perkembangan jumlah penduduk yang begitu pesat, para tokoh dan para pengurus masjid Al-Amanah berinisiatif untuk melakukan pemugaran serta perluasan masjid al-Amanah, sehingga harapan ke depan dapat menampung para jama’ah yang merupakan masyarakat yang tinggal di sekitar masjid Al-Amanah tersebut baik masyarakat pribumi maupun para pendatang.